Selasa, 02 Agustus 2016

Pidato Presiden RI dalam WIEF, Dunia Islam Masih Tertinggal Dari Pada Media dan Teknologi

Presiden Joko Widodo, dalam pidato pembukaan World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta, mengajak komunitas Muslim menjadi penggerak perekonomian dunia yang masih melambat akibat krisis delapan tahun silam.

 http://ceritasemuadunia.blogspot.com/2016/08/pidato-presiden-ri-dalam-wief-dunia.html

Namun demikian, Presiden Jokowi mengakui masyarakat Islam di dunia masih tertinggal di bidang media, media sosial, dan teknologi.

Forum WIEF, yang akan berlangsung sampai Jumat, dihadiri sejumlah pemimpin negara seperti PM Malaysia Najib Razak, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Republik Guinea Alpha Conde, dan PM Sri Lanka Ranil Shriyan Wickremesinghe.

Presiden mengatakan masyarakat Muslim dunia dapat memanfaatkan kekuatan yang telah lama dimiliki yaitu usia demografi masyarakat Muslim dunia.

 http://ceritasemuadunia.blogspot.com/2016/08/pidato-presiden-ri-dalam-wief-dunia.html

Komunitas Muslim, menurutnya, memiliki kondisi demografi terbaik dibandingkan komunitas agama lain di dunia yaitu dari kalangan muda.

"Di mana rata-rata umur tengah pemuda Muslim di seluruh dunia adalah 23 tahun, sementara rata-rata umur tengah pemuda non Muslim di seluruh dunia adalah 30 tahun," kata Jokowi dalam pidatonya.

Di hadapan peserta, Jokowi juga menyebut bahwa kekuatan yang dimiliki dunia Islam terus berkembang, seperti keuangan syariah, kuliner dan fesyen Islami, serta seni arsitektur Islam.

Soal keuangan syariah, Jokowi mencontohkan, telah menjadi industri ribuan triliun dolar di mana peminatnya tidak hanya berasal dari komunitas Muslim tetapi juga komunitas non-Muslim.
Tantangan terberat.

 http://ceritasemuadunia.blogspot.com/2016/08/pidato-presiden-ri-dalam-wief-dunia.html


Namun demikian, Joko Widodo tidak menampik masyarakat Muslim dunia saat ini menghadapi tantangan yang amat besar, utamanya di dunia media, media sosial dan teknologi.

"Di sana kita belum mampu memenangkan persaingan. Dan jika kita tidak mendidik dan melatih masyarakat kita, dunia akan semakin meninggalkan kita," katanya.

Menghadapi situasi seperti, Jokowi mengatakan tidak ada jalan pintas. "Tidak ada peluru ajaib," katanya.

Di hadapan peserta, presiden menganggap tantangan di dunia Muslim saat ini adalah membangun budaya terbuka.

"Kita harus bangun budaya yang terbuka. Budaya yang tidak hanya menoleransi perbedaan, tapi juga secara tulus menghormati perbedaan," kata presiden dalam penghujung sambutan.

0 komentar:

Posting Komentar